6/02/2012

DIA ....

tiba tiba aku rindu sosoknya...
saat aku sadar akan sebuah kebahagiaan dan kesedihan, dia selalu datang dengan senyum dan merangkulku manja. langkahnya tak pernah lekang dari sikap keras kepalaku terhadap dunia. aku bertopang pada jiwanya yang selalu kokoh dan sabar, menyadarkanku yang terlena dengan cahaya kemegahan lingkunganku.
Dia adalah ayahku. laki laki yang telah membuatku ada. walau banyak referensi yang mengumpamakan surga di telapak kaki ibu dan tak boleh menyakiti jiwa raganya, bagiku ayah tetap mempunyai surga di bagian lain. entah bagian mana surga itu berada, aku juga tak boleh sejengkalpun menyakiti psikis dan fisiknya. mereka telah memberikanku kehidupan, menyusuiku, memakaikan baju agar aku terlihat sopan dan tidak kedinginan, memandikanku supaya rupaku tetap menawan, dan menjagaku dari segala hal yang memperlambat perkembangan mental tubuhku.
aku adalah mereka. aku merupakan harapan ibu, dan aku adalah cerminan ayah. semua yang mereka lakukan akan aku ikuti di setiap perkembanganku. mereka mengajarkan banyak hal yang tak pernah aku dapatkan di jenjang pendidikan manapun, karena mereka adalah guru tanpa buku yang tak pernah mendikte arti kehidupan untukku.
lahirku sama dengan yang lain, dari seorang ibu dan dibesarkan oleh kedua orang tuaku. mereka mengajariku berjalan, berbicara, bersikap, dan bertingkah laku. dan ayah tentu akan memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, mulai dari nafkah sampai akhlak mulia. aku dan kakakku tumbuh di bawah lindungan tangannya. kemana saja kami melangkah, langkahnya tetap mengikuti. ayah mengajariku mengaji, mengerjakan PR, dan dengan ikhlas akan menjemputku ke tempat les, meskipun baru saja pulang dari bekerja. begitupun cerita kakakku, dia juga diperlakukan sama sepertiku. semua ayah lakukan karena segenap cintanya hanya untuk kami.
kebiasaan itu tercipta jadi nada yang tak pernah terlupakan. setiap aku berjalan, melakukan sesuatu, tatapan ayah seakan mengikuti. jika akan melakukan sesuatu yang tidak baik, langkahku seakan terhenti karena merasa ayah sedang memperhatikanku. lambat laun di hariku yang makin dewasa ini, aku membenarkan semua sikap ayah, dia memang tidak menegurku dengan kata kata, bahasa nonverbalnya cukup mengajarkanku arti diamnya.
ayah tak pernah menyentuhku bukan berati tak menyentuhku sama sekali. dia meraihku dan memelukku, menjabat tanganku saat bersalaman, dia pernah menggendongku bahkan memapahku ke kamar mandi saat tubuhku harus terbaring di ranjang rumah sakit, sering aku lihat berita di TV bahkan mendengar cerita teman temanku sendiri betapa ringan tangannya orang tua mereka. beruntung ibu dan ayah tidak pernah melakukannya padaku juga pada kakakku. ayah bukan tidak pernah marah padaku. setiap orang tua pasti akan marah jika anaknya berbuat tidak baik. ayahku juga demikian. marahnya pernah membuat jiwaku bergetar dan takut saat aku masih remaja. marahnya tentu beralasan, jika aku sedang malas mengaji, lupa waktu main dengan teman, tidak mau belajar. ayah marah hanya sebatas kata, tidak membentak dengan kasar, tidak membuat mentalku terganggu dan tidak pernah melayangkan pukulan sehingga membuat tubuhku memar.
ayahku bukan sarjana, namun dia pintar. dia pintar karena telah menjadikanku sebagai pribadi yang bisa membedakan baik dan buruk selama aku menjalani hidup. dia pintar karena dapat memimpin keluarganya dan megabdikan diri pada lingkungannya. ayah selalu ingin kedua anaknya bersekolah setinggi tingginya agar kami tidak dibodohi, agar derajat hidup dipandang ada dalam masyarakat.
Dia adalah ayahku, yang setiap hari menunggu secangkir kopi panas buatan ibu.
aku selalu berharap kelak dipertemukan dengan seorang laki laki seperti ayah. laki laki yang tegar, penyayang, perhatian, dan yang pasti paham agamanya, ya... seperti ayah. oh iya, ayah juga sosok yang romantis pada ibu, sekeras apapun kesal ibu, ayah pasti mampu melunakkannya. sungguh ayah adalah laki laki terbaik dalam hidupku. semoga Alloh juga memberikan laki laki terbaik padaku seperti ibu yang bertemu ayah. 
ayah, tunggu aku sampai kudapat apa yang aku inginkan. akan kubuat ibu dan ayah bangga padaku.
Ya Alloh, berikan ibu dan ayahku kesehatan yang baik dan umur panjang, amin...
ibu dan ayah harus tetap sehat, bahagia, tetap amanah dalam mengabdikan diri pada masyarakat, dan melihatku tumbuh menjadi wanita seutuhnya.
ibu, ayah... aku sayang kalian



1 comment: